[MOCCACINNO]

"Kita tiga puluh dua. Usia yang kita janjikan untuk mulai berpacaran." Penyanyi papan atas di Korea Selatan dan teman selama 17 tahun. Teman pria yang katanya terlalu nyaman, Kim Do-kyung. "Kalau kita masih jomblo di usia tiga puluh dua, kita pacaran saja." "Im Ji-yoo, apa kau yakin?" Siapa sangka ia masih ingat kata-kata yang diucapkan sebagai lelucon 12 tahun lalu? "Kau gila? Aku dan kau? Ugh, itu konyol..." "Sepuluh menit. Aku akan merayumu dalam sepuluh menit." Do-kyung mengambil ponselnya dan menekan stopwatch. Saat Ji-yoo tersentak kaget, ia menarik pinggangnya seolah berkata, jangan gugup. Lalu, ia melahap bibirnya. Alarm berbunyi, menandakan sepuluh menit telah berlalu—dan Do-kyung terdiam sejenak. Pakaian mereka sudah berserakan di bawah tempat tidur. Melihat wajah Ji-yoo yang memerah dan semerah buah persik, ia tersenyum puas dan bertanya, "Pacar? Teman? Pilih." Teman lelaki yang selalu terasa seperti saudara... ternyata seorang homme fatale. Sentuhannya yang seksi dan buas—dia tidak membencinya. Tidak, malah, dia menyukainya.